
Modalnya Kecil Tapi Untungnya Sebakul, Berbisnis Apa ya?

Ilustrasi (Foto: ISTIMEWA)
UMINews.com, Menjadi pelaku usaha atau wirausahawan merupakan salah satu cara untuk meraih penghasilan yang besar, bahkan saat ini menjadi trend di semua kalangan. Tapi, usaha apa yang modalnya kecil tapi mendatangkan keuntungan besar?
Selain modalnya kecil, akan terasa lebih nikmat lagi jika menjalankan usahanya tidak sulit alias mudah, sambil bersantai-santai. Pastinya, apa pun usaha yang dilakoni harus ditekuni dengan baik supaya sesuai dengan harapan.
Dikutip dari buku ‘Modal Dengkul, Untung Sebakul’ karya Ariyanto MB, disarankan agar yang ingin berwirausaha jangan pernah mengeluh dan takut mengambil risiko dalam menjalankan usaha.
Berikut 3 contoh usaha modal kecil tapi mendatangkan keuntungan yang besar yang dirangkum UMINews.com dan cocok dicoba oleh mereka yang ingin memulai usaha:
1. Buka usaha les privat

Foto: ISTIMEWA/Redbookmag.com
Jika Anda menyukai dunia pendidikan, disarankan melakoni bisnis les privat. Di saat awalnya disarankan tidak perlu melibatkan orang lain. Anda berperan sebagai pengelola sekaligus pelaksana.
Agar usaha les privatmu diketahui banyak orang, buat selebaran/brosur atau pemberitahuan dalam bentuk digital. Jangan pernah malu menyebarkan ke WhatsApp (WA) rekan-rekanmu, WhatsApp Grup (WA) dan melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan Twitter yang dapat dibuat tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun.
2. Event Organizer (EO)

Acara ulang tahun Kiano Tiger Wong, anak dari pasangan artis Baim Wong dan Paula Verhouven. (Foto: ISTIMEWA/YouTube Rans Entertainment)
Membuka jasa Event Organizer (EO) juga mendatangkan untuk yang cukup besar. Syaratnya, Anda harus memiliki pengetahuan, pemahaman, pengalaman dan keterampilan di bidang tersebut.
Sebagai pemula di bidang bisnis EO, sebaiknya Anda tidak memilih-milih klien, sambil berusaha mendapatkan proyek yang lebih besar. Ambil jika ada tawaran memfasilitasi pesta ulang tahun anak-anak. Nah, dari sini kemampuan suatu EO akan dinilai oleh masyarakat dan ke depannya akan menangani event yang lebih besar seperti resepsi pernikahan, perayaan atau acara instansi pemerintah atau swasta, dan lain-lainnya.
3. Menjadi editor naskah

Foto: ISTIMEWA/Pakdezaki
Dunia tulis menulis merupakan ‘makanan’ keseharian kita. Tidak ada satu pun manusia di dunia yang tidak bisa menulis. Mengetik pesan di WhatsApp (WA) saja kita membutuhkan keahlian menulis.
Meski begitu, untuk menjadi seorang editor naskah dibutuhkan keahlian dan pengetahuan yang luas sehingga tulisan yang kita buat mudah dimengerti.
Saat ini cukup banyak perusahaan yang membutuhkan jasa penyuntingan. Biasanya banyak penulis yang membutuhkan bantuan asisten untuk melakukan riset, pengumpulan data baik primer maupun skunder, serta bantuan pengetikan dan penyuntingan naskahnya.
Begitu juga dengan perusahaan penerbitan. Cukup banyak yang membutuhkan tenaga paruh waktu (freelance) untuk riset, pengetikan, dan penyuntingan naskah.
Disarankan bagi mereka yang merasa dunia tulis menulis adalah fesyen-nya, harus memiliki cara berpikir yang visioner. Jangan berpuas diri hanya menjadi ‘pemain cadangan’ saja.
Jika saat ini menjadi tukang edit atau tukang ketik, ke depan Anda harus bisa mengkoordinir sebuah perusahaan jasa atau memiliki usaha penerbitan yang di dalamnya memiliki sejumlah karyawan.
Bagaimana, menarik bukan artikel ini. Yuk ah segera realisasikan usaha yang Anda impikan dan menjadi seorang wirausahawan yang handal tanpa mengeluarkan modal besar tapi memberikan keuntungan yang ‘sebakul’.